Pagi itu Kareza baru aja sanpai disekolah, teman-temannya udah pada teriak-teriak gembira karena nilai ulanganya baguz. Tapi lain dengan kareza dia hanya mendapat nilai 6, padahal dia udah belajar mati-matian tiap hari bahkan sampai larut malam, tapi entah kenapa nilainya tetap aja g' sesuai dengan keinginanya. Dia heran padahal temanya berlaku curang, mereka tidak belajar sama sekali dan hanya mengandalkan contekan. Tapi malah nilainya jauh lebih baguz. Sampai dirumah Kareza duduk dimeja belajarnya sambil memandangi nilai ulanganya, padahal walaupun dipandangi sampai setaun pun nilai itu g' kan berubah jadi 9. Karena lama berfikir dan akhirnya ia menemukan cara bagaimana caranya dapat nilai baguz tanpa harus belajar semalaman.
Keesokan harinya dia ulangan kimia dan dia g' belajar sama sekali, tapi dia mengandalkan catatan kecil yang ia buat tadi malam. Dia menjalankan misinya itu mulus tanpa ketauan gurunya.
Hari berikutnya Kareza menerima hasil ulangan dan dia mendapat nilai 9, sesuai dengan yang diinginkan. Tapi dia merasa ada yang kurang dengan nilai itu dia merasa nilai itu gak pantes dia terima karena diperoleh dengan curang, ia lebih suka nilainya 6 tapi g' curang. Dia sadar bahwa dengan menyontek gak akan membuat dia menjadi pintar tapi sebaliknya. Karena dia sekolah untuk mencari ilmu yaa!!!
Kareza benar menyontek bukan cara yang baik untuk mendapat nilai yang bagus,.,
jadi katakan tidak pada menyontek,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Selasa, 24 Agustus 2010
Selasa, 17 Agustus 2010
buah & sayur kurangi bau mulut saat berpuasa
Bau mulut sangat erat kaitanya dengan bakteri. Ada ratusan spesies bakteri yang tinggal dalam mulut kita. Dan sebagian dari mereka mencerna protein sehingga menimbulkan senyawa yang mengandung belerang yang mudah menguap dan menimbulkan bau mulut. Untuk itu perlu diatur asupan produk makanan yang mengandung protein yang berpotensi dicena bakteri menjadi belerang yang berakibat bau mulut. Perbanyak makan sahur dan buah saat sahur, kalau bisa sayurnya yang beningan jangan yang bersantan, atau lalapan. Jangan makan makanan yang berbau tajam dan awet seperti petai dan durian.
Selain itu untuk mengurangi bau mulut saat puasa lauk pauk yang dimakan juga perlu diperhatikan. Ikan sangat dianjurkan dari pada daging ayam dan daging sapi, karena protein dari daging ikan menghasilkan belerang menguap yang paling minimal ketika dicerna bakteri dalam mulut. Daging ikan lebih bagus, kalau daging sapi atau daging ayam itu masih tinggi (hasil belerang menguap yang dicerna bakteri rongga mulut ).
Selain karena bakteri yang mencerna sisa -sisa makanan di dalam mulut, bau mulut juga timbul jika ada infeksi diorgan dalam seperti tenggorokan dan lambung. Kegiatan mengunyah tidak ada saat puasa, saat gigi mengunyah dan beradu dengan liur serta menelan, bakteri pun ikut tertelan, kalau puasa kita cuma menelan liur saja, Bakterinya tetap berproses. Selain memperhatikan makan sahur kita jiga memperhatikan saat berbuka, karena ada bakteri mulut yang mencerna gula sukrosa.
Selain itu untuk mengurangi bau mulut saat puasa lauk pauk yang dimakan juga perlu diperhatikan. Ikan sangat dianjurkan dari pada daging ayam dan daging sapi, karena protein dari daging ikan menghasilkan belerang menguap yang paling minimal ketika dicerna bakteri dalam mulut. Daging ikan lebih bagus, kalau daging sapi atau daging ayam itu masih tinggi (hasil belerang menguap yang dicerna bakteri rongga mulut ).
Selain karena bakteri yang mencerna sisa -sisa makanan di dalam mulut, bau mulut juga timbul jika ada infeksi diorgan dalam seperti tenggorokan dan lambung. Kegiatan mengunyah tidak ada saat puasa, saat gigi mengunyah dan beradu dengan liur serta menelan, bakteri pun ikut tertelan, kalau puasa kita cuma menelan liur saja, Bakterinya tetap berproses. Selain memperhatikan makan sahur kita jiga memperhatikan saat berbuka, karena ada bakteri mulut yang mencerna gula sukrosa.
Langganan:
Postingan (Atom)